Bertukar Cerita Tahun Baru bersama Mahasiswa Universitas Setsunan di Kouryuukai
Bertukar Cerita Tahun Baru bersama Mahasiswa Universitas Setsunan di Kouryuukai
Kamis,
8 Februari 2023 lalu, Himaprodi Sastra Jepang Unitomo
mengadakan event Kouryuukai
bertemakan ‘Cerita Kegiatan saat Akhir Tahun dan Tahun Baru’. Acara yang dilaksanakan
secara daring dengan zoom ini, diikuti oleh lebih dari sepuluh institusi Sekolah Menengah
maupun Perguruan Tinggi di Indonesia. Mereka berbagi cerita dan pengalaman
dengan empat mahasiswa Unversitas Setsunan, Ayaka, Riku,
Runon, dan Kentarou.
Acara dimulai pada pukul 09.30 dan dibuka langsung oleh Ibu Dra. Cicilia Tantri Suryawati, M.Pd., Dekan Fakultas Sastra Universitas Dr. Soetomo, sekaligus sebagai moderator dalam kouryuukai kali ini. Sebelum para peserta mulai berbagi cerita, seluruh peserta dibagi ke dalam 4 breakoutroom. Masing-masing breakoutroom diisi oleh satu mahasiswa Universitas Setsunan dan beberapa peserta dari lembaga lain termasuk Unitomo.
Di setiap breakoutroom para peserta saling berbincang dan bertukar cerita mengenai kegiatan mereka ketika
akhir tahun 2022 menuju awal tahun 2023. Tidak ada kendala selama acara
berlangsung, meskipun peserta dari Indonesia berbicara dengan menggunakan
bahasa Jepang, dan sebaliknya mahasiswa Jepang menggunakan baahasa Indonesia, namun
semua tampak antusias dan semangat hingga tak terasa waktu acara telah selesai.
Setelah asyik bertukar cerita, semua peserta dikumpulkan kembali ke ruang utama,
untuk menyampaikan kesan pesannya dalam mengikuti kouryuukai ini. "Bagus,
saya suka belajar bahasa Indonesia. Saya ingin pergi ke Indonesia", ucap salah
satu mahasiswa Setsunan bernama Ayaka. "Menyenangkan sekali. Saya bisa
berkenalan dengan mahasiswa mahasiswi Unitomo dan mengetahui kegiatannya
seperti barbeque dan lain lain. Itu
saja, terima kasih”, ujar peserta lain, Kentarou.
Acara
berakhir pukul 10.30 dan disertai dengan foto
bersama sebagai tanda penutupan. Dengan adanya kouryuukai
ini diharapkan dapat mengembangkan kecakapan dan percaya diri peserta dalam
berbicara dengan bahasa Jepang, serta dapat membangun kedekatan antara
pembelajar bahasa Jepang dengan pembelajar bahasa Indonesia dari Jepang. – Puji
‘20